Lafal Tawakkal

Agar perasaan tawakkal (berserah diri) itu dapat terhujam di jiwa dan mengikat di hati, sehingga bisa dapat terujud dalam setiap langkah kehidupan, maka perlulah kiranya untuk beristiqamah membaca lafal-Iafal tawakkal, yang diantaranya adalah sebagai berikut:

Diriwayatkan dari Abu Huairah ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda padanya: “Maukah aku tunjukkan kepadamu sebuah kalimat yang berasal dari bawah Arsy atau dari pusaka surgal Bacalah olehmu:

Laa haula walaa quwwata illaa billaah.

“Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.” (HR. Thabrani)

Niscaya AIIah akan menjawab, hamba-Ku telah menyerahkan dirinya dan meminta perlindungan.” (HR.AI-Hakim)

Diriwayatkan dari Umar ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Tidak ada seorang pun di atas bumi ini yang mengucapkan:

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, walaa haula walaa quwwata illaa blllaah.

“Tidak ada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”

Kecuali akan dihapuskan semua kesalahannya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR.Ahmad dan Tirmidzi)

Diriwayatkan dari Anas ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Tidaklah Allah memberi suatu nikmat kepada seorang hamba dari keluarga, harta dan anak, kemudian ia mengucapkan:

Maasyaa-allaah, laa quwwata illaa billaah.

“Apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi, tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah.”

Lalu ia melihat bahaya padanya kecuali kematian.” (HR. Baihaqi dan Abu Ya’ia)

Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Siapa yang membaca setiap hari di waktu pagi dan sore hari, (yakni):

Hasbiyallaahu laa lIaaha iIIaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wahuwa rabbul ‘arsyl ‘adzUm.

“Cukuplah Allah menjadi penolongku, yang tiada tuhan kecuali Dia. Kepada-Nya aku berserah diri, dan adalah Dia Rabb Arsy yang agung. ”

Ia membacanya sebanyak 7 kali, maka Allah memberi kecukupan pada apa yang ia maksudkan dari perkara dunia dan perkara akhirat, baik ia orang yang benar dengannya atau orang yang bohong.” (HR.lbnu $uni dan Ibnu ‘Asakir).

Diriwayatkan dari Abi Sa’id AI-Khaudsy ra., bahwa Rasulullah saw. pernah berwasiat kepada para sahabat: “Bagaimana aku bersenang-senang, sedangkan pemilik terompet telah menelan terompet (di mulutnya), memalingkan jidat, dan memiringkan pendengarannya menunggu kapan ia diperintahkan dengan tiupan Ialu meniupkannya!” Para sahabat bertanya, “Apa yang harus kita lakukan sekarang?” Beliau bersabda, “Ucapkanlah:

Hasbunallah wani’malwakiil,’alallaahi tawakkalnaa.

“Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Hanya kepada Allah aku berserah diri. ” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Al Hakim dan lainnya)

One response to “Lafal Tawakkal

  1. Pingback: Amalan Orang Kaya « Catatan Fazilat Amal·

Leave a comment